Laki-laki menganggap ciuman cara ampuh menyelesaikan konflik dengan pasangan. Sedangkan perempuan menganggap itu basa-basi saja. Ternyata perempuan salah. Ahli psikologi evolusioner Gordon Gallup mengatakan, “Bukti penelitian saya menunjukkan besarnya kekuatan ciuman. Tak hanya kemarahan akan reda. Perempuan bisa lemas oleh ciuman, genggamannya bisa lepas.”
Perempuan mengangkat satu kakinya ke belakang saat berciuman. Ya, itu adegan di banyak film. Gerakan itu disebut “foot pop”. Memang gampang terjadi pada kaum perempuan, tanpa disengaja.
Ada penjelasan yang terbilang cukup ilmiah soal hal ini. Dikutip dari boldsky.com, ada peneliti yang menyebutkan bahwa ada pengaruh cognitive science (kajian tentang pikiran dan cara bekerjanya) dan neuroscience (kajian tentang struktur dan fungsi sistem saraf dan otak) pada kebiasaan ini. Untuk selengkapnya yuk coba kita bahas lebih detail di sini.
Onur Gunturkan , Pakar psikologi dari jerman yang memimpin penelitian itu, menyatakan 65 % pasangan yang diteliti memulai ciuman dengan memalingkan kepala ke kanan, hal itu juga terjadi ketika mereka akan mencium bagian tubuh lain, semisal kening atau pipi.Pilihan bagian kanan ternyata juga terjadi pada organ tubuh lain. Selain saat berciuman,orang ternyata cenderung memilih atau mulai dari bagian kanan untuk melangkah, menyentuh telinga sampai mengucap mata. Pendeknya , orang cenderung menggunakan bagian kanan tubuh terlebih dahulu untuk memulai mengerjakan hal-hal penting (dan positif) dalam kehidupan.
Hasil penelitian juga menunjukkan berciuman itu juga ditentukan oleh kerja bagian otak, yang juga menjadikan seseorang bertangan kidal atau normal. Menurut Dr. Michael Proulx dari Universitas Bath, penelitian ini unik dan memberi kita pandangan mengenai perilaku pribadi dalam sebuah kultur tertentu yang bisa berlaku juga pada semua orang.Bagaimana dengan Anda?
No comments:
Post a Comment