Tuesday, July 25, 2017

Wanita Ketahuilah Ini Penyebab Vagina Berbau , No 3 Penting Di Hindari


Miss V  memang mempunyai bau yang khas, ini normal. Tapi dalam beberapa kasus, bau yang ditimbulkan sangat menyengat. Fyuuh…ini pasti diluar kewajaran dan bikin wanita enggak pede alias percaya diri. Selain risih kepada dirinya sendiri, juga tidak nyaman ketika harus ber-intim-intim dengan pasangan.Bau tidak sedap pada vagina terkadang masih muncul meskipun sudah sering dibersihkan. Biasanya vagina yang berbau disebabkan oleh kombinasi sekresi vagina, apocrine, keringat accrine, dan faktor eksternal seperti urin atau feses.


1. Vaginosis bakterialis Pada dasarnya vagina memang mengandung satu jenis bakteri. Bakteri ini berada di dalam rongga vagina normal dan berfungsi melindungi vagina dengan membuat suasana asam. Namun pada vaginosis bakterialis, jumlah bakteri normal sekan-akan berkurang sehingga keasaman vagina menurun dan bakteri tertentu justru mengalami peningkatan. Terjadi ketidakseimbangan bakteri atau kimia di dalam vagina. Vagina bau merupakan salah satu gejala yang muncul dari kondisi ini. Jika Anda mengalami vaginosis bakterialis, vagina akan berbau amis atau seperti bau ikan setelah melakukan hubungan intim. Selain itu, vagina akan mengeluarkan keputihan berwarna abu-abu atau putih, yang berair dan/atau encer.

2. Jika kita mengonsumsi cukup banyak bawang merah atau bawang putih, kita bisa menyekresi aroma bawang ini di urine dan cairan di vagina juga dapat berbau sedikit seperti aroma bawang. Namun setelah 24-48 jam aromanya akan kembali nromal.Tapi terkadang aroma bawang ini bisa disebabkan oleh urine, feses, atau dari anus. Cara terbaik mengurangi aroma ini adalah dengan membasuh dengan air dan sabun.

3. Celana dalam yang super ketat menyebabkan frekuensi gesekan jadi lebih sering, yang dapat menyebabkan berbagai macam masalah — mulai dari iritasi kulit hingga rambut yang bertumbuh ke dalam. Selain itu, celana dalam ketat dan lembap dari keringat adalah salah satu faktor risiko yang berkontribusi terhadap perkembangan infeksi ragi. Kombinasi panas dan kelembapan yang bersarang di daerah vagina Anda menjadi ekosistem yang sangat ideal bagi jamur dan bakteri.

Tak hanya celana dalam ketat. Jika Anda sudah rentan terhadap infeksi ragi, infeksi saluran kencing, dan iritasi vagina, memakai celana dalam thong hanya akan memperburuk masalah Anda. Tali thong yang tidak pas badan akan sibuk meluncur ke depan-belakang seiring Anda bergerak, sehingga dapat menjadi kendaraan transportasi unik untuk menyebarkan E. coli dari anus ke daerah vagina. Kehadiran bakteri asing dalam vagina tak hanya akan membuatnya lebih bau, namun juga dapat mengancam kesehatan vagina Anda.

4. Pada beberapa kasus ibu-ibu rumah tangga mengungkapkan bahwa sejak menggunakan alat kontrasepsi terutama IUD ada gangguan pada daerah kewanitaannya yang berhubungan dengan meningkatnya bau tak sedap. Ini kemungkinan disebabkan karena masuknya benda asing dalam tubuh yang bisa menimbulkan iritasi dan infeksi. Sangat dianjurkan pemakai IUD untuk memeriksakan diri ke dokter secara berkala untuk mengetahui amankah pemakaian IUD dan untuk mendeteksi secara dini jika terjadi gangguan.

No comments:

Post a Comment