Jengkol (Archidendron pauciflorum) merupakan tanaman polong-polongan yang bentuknya gepeng berbelit membentuk spiral, berwarna lembayung tua. Biji buah jengkol berkulit ari tipis dengan warna coklat mengkilap. Jengkol dapat menimbulkan bau tidak sedap pada urin setelah diolah dan diproses oleh pencernaan, terutama bila dimakan segar sebagai lalap.Ternyata selain memiliki manfaat jengkol apabila di konsumsi secara berlebihan akan memiliki efek samping juga lohh , apa sih efek sampingnya ???
Memakan jengkol dalam jumlah sedikit menciptakan masalah penampilan, karena menghasilkan bau mulut, keringat, feses, dan urin. Sebenarnya bau ini bisa diatasi dengan membersihkan diri dengan peralatan kebersihan yang mengandung pengharum, seperti pasta gigi, cairan kumur, sabun, dan deodoran. Bau pada waktu kencing dapat dikurangi apabila pembilasan dilakukan sebelum dan sesudah kencing dengan jumlah air yang cukup atau bila perlu dibilas dengan cairan pembersih.
Mengkonsumsi jengkol secara berlebihan dapat menyebabkan keracunan, bahkan bisa fatal dan menyebabkan kematian. Gejala keracunan jengkol adalah nyeri pada perut dan kadang-kadang muntah, serangan kolik dan nyeri waktu buang air kecil, urin berdarah, pengeluaran urin sedikit dan terdapat titik-titik putih seperti tepung, bahkan urin tidak bisa keluar sama sekali. Keluhan keracunan jengkol pada umumnya muncul gejala setelah 5-12 jam mengosumsi jengkol. Keluhan yang paling cepat bisa terjadi dalam 2 jam, dan yang paling lambat adalah 36 jam sesudah konsumsi biji jengkol.
Para penderita asam urat juga disarankan untuk tidak mengkonsumsi jengkol karena cukup berbahaya dan bisa menyebabkan pengkristalan asam urat yang lebih banyak di dalam sendi dan akan membuat para penderitanya mengalami asam urat yang parah. Jika ini diteruskan maka bisa menjadi hal yang lebih parah lagi nantinya.
Secara umum memang tidak semua orang yang makan jengkol akan langsung menderita penyakit jengkolan namun semuanya pasti akan mendapatkan bau yang tidak enak. Jengkol akan mampu menjadi penyakit jengkolan jika dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti seberapa banyak kadar asam jengkolat yang masuk dan mampu ditolerir oleh tubuh. Jika jumlah jengkol yang dimakan tidak terlalu banyak maka gangguan penyakit jengkolan bisa diminalisirkan namun jika makan jengkol dalam jumlah yang sangat banyak maka akan sangat berpotensi menjadi penyakit jengkolan ini.
Hindari makan jengkol dalam keadaan mentah karena asam jengkolatnya yang merupakan asam amino masih dalam keadaan utuh justru dapat bersifat aktif dan sangat tajam sehingga dapat memicu munculnya bahaya makan jengkol berupa kerusakan pada pembuluh darah diginjal. Asam jengkolat pada jengkol mentah cepat melukai pembuluh darah di ginjal.
No comments:
Post a Comment